Rabu, 07 Juni 2017

Penggunaan Gps di lokasi tambak



LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR
“Penggunaan GPS”





Oleh:
JERLIANTI MANDA’
M1B1 15 013

























JURUSAN ILMU LINGKUNGAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Ilmu ukur tanah dan pemetaan merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya. Pengukuran tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metode untuk menghimpun dan melakukan proses informasi dan data tentang bumi dan lingkungan fisik. Dengan perkembangan teknologi saat ini metode terestris konvensional telah dilengkapi dengan metode pemetaan udara dan satelit yang berkembang melalui program-program pertanahan dan ruang angkasa.
            Untuk itu penting bagi kita mengetahui tentang ilmu ukur tanah dan pemetaan guna mengetahui wilayah hutan yang belum diketahui batas-batas antar pemilik tanah. Peraturan pemerintah telah menetapkan pengelolaan hutan yang ada di Indonesia, dikelola oleh masyarakat desa. Luasnya hutan dan bentuk topografi yang beragam menyulitkan masyarakat menentukan batas-batas wilayah.
            Global positioning system merupakan metode penentuan posisi ekstra-teristris yang menggunakan satelit GPS sebagai target pengukuran. Metode ini dinamakan penentuan posisi secara global karena koordinat yang dihasilkan bersifat geosentrik, artinya pusat massa bumi dianggap sebagai pusat sistem koordinat sehingga sistem koordinat ini berlaku untuk seluruh dunia. Sebagai bidang referensi (bidang datum) koordinat digunakan elipsoid World Geodetic System 1984 (WGS 1984).
           
A. Rumusan Masalah
     1. Apa yang dimaksud dengan GPS?
     2. Apa fungsi GPS?
     3. Apa saja menu-menu yang terdapat pada GPS?
     4.. Apa yang dimaksud dengan Tambak?
     5. Bagaimana keterkaitan GPS dengan tambak ?
     6. Mengapa harus mengunakan GPS dalam pengambilan titik koordinat?
     7. apa yang dimaksud dengan tracking?
B. Tujuan dan Manfaat
            Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan GPS, tracking dan tambak, untuk mengetahui fungsi GPS dan menu-menunya, untuk mengetahui keterkaitan GPS dengan tambak,dan untuk mengetahui kenapa harus menggunakan GPS dalam pengambilan titik koordinat.
            Manfaat dari praktikum ini yaitu agar praktikan dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan GPS, tracking dan tambak, dappat mengetahui fungsi dan menu-menu GPS, dapat mengetahui keterkaitan GPS dengan tambak dan mengetahui kenapa harus menggunakan GPS dalam pengambilan titik koordinat.






II. TINJAUAN PUSTAKA
            GPS  merupakan  akronim  dari  Global Positioning  System  atau  sistem  penentuan  posisi global,  yaitu  serangkaian  satelit  navigasi (disebut  NAVSTAR)  milik  US  Dept.  Of  Defense yang  mengorbit  bumi  dan  secara  kontinyu memancarkan  sinyal  radio  berkekuatan  sangat rendah sehingga memungkinkan seseorang yang memiliki  penerima  sinyal  GPS  (GPS  receiver)
untuk  menentukan  posisinya  di  permukaan bumi (Salim dan Yulius, 2014).
            GPS  (Global  Positiong  System)  adalah  suatu  sistem  navigasi  menggunakan  lebih  dari 24 satelit MEO (Medium Earth Orbit atau Middle Earth Orbit)yang mengelilingi bumi  sehingga penerima-penerima sinyal di permukaan bumi dapat menangkap sinyalnya.  GPS  mengirimkan sinyal  gelombang mikro ke Bumi (Rifai,2013).
            GPS  (Global  Positioning  System) adalah  sistem  satelit  navigasi  dan  penentuan  posisi  yang  dimiliki  dan  dikelola  oleh  Amerika  Serikat.  Sistem  ini  didesain  untuk  memberikan  posisi  dan  kecepatan  tiga  dimensi  serta  informasi  mengenai  waktu,  secara  kontinyu  di  seluruh  dunia  tanpa  bergantung  waktu  dan  cuaca,  bagi  banyak orang  secara  simultan (Setyaningsih dan Novianta, 2015).
            Bagian utama dari sistem GPS adalah 24 satelit yang mengorbit bumi di ketinggian 20.200 kilometer. Orbit satelit dirancang sehingga setiap titik di bumi dapat melihat paling sedikit empat satelit pada setiap saat. Tiap satelit mengitari bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000 kilometer per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk membangkitkan energi listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai yang
menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya saat satelit tidak memperoleh sinar matahari (Wikipedia,2009:1 dalam Ziad 2013).
            GPS terdiri atas 3 segmen utama yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit dan segmen pengguna. Segmen sistem kontrol adalah otak dari GPS, yang bertugas mengatur semua satelit GPS yang ada agar berfungsi sebagaiman mestinya. Segmen satelit adalah satelit – satelit GPS yang mengorbit di angkasa sebagai stasiun radio dan Segmen pengguna adalah para pengguna satelit GPS dalam hal ini receiver GPS yang dapat menerima dan memproses sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS (Pramono, 2011).
            GPS digunakan  untuk  pemetaan  geografis, salah satunya dalam pembuatan peta digital yang saat ini  dapat diakses  oleh  siapapun  melalui  penyedia  layanan  seperti Google  Maps. Selain  pembuatan peta, GPS  juga  dapat digunakan sebagai referensi pengukuran suatu wilayah (Isriyanto, 2016).
            Tombol-tombol yang penting: POWER untuk menghidupkan dan mematikan GPS. PAGE untuk menampilkan halaman di GPS. FIND untuk menuju ke titik titik yang sudah kita tandai/ waypoint yang diinginkan. ENTER untuk konfirmasi pemasukan data. MARK untuk menandai koordinat dari posisi yang diinginkan. (tekan ENTER agak lama) QUIT untuk kembali ke menu sebelumnya. IN dan OUT (ZOOM) untuk menaikkan/menurunkan skala peta. MENU untuk menampilkan menu-menu di GPS KURSOR untuk mengarahkan kursor atau menu yaitu UP, DOWN, RIGHT, LEFT (Mujiyanto, 2013).
            Tambak  adalah  kolam  buatan,  biasanya  di daerah  pantai,  yang  diisi  air  dan  dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang,  serta  kerang. Penyebutan  “tambak”  ini biasanya  dihubungkan  dengan  air  payau  atau  air laut. Tambak  merupakan  salah satu jenis  habitat  yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir (Amirudin et al; 2016).
            Tambak merupakan habitat budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Secara umum tambak digunakan untuk memelihara udang windu, ikan bandeng, ikan nila, ikan kerapu, kakap putih, dan sebagainya. Udang windu memiliki nilai ekonomis tinggi karena berorientasi ekspor, membuat pengusaha tanpa pengalaman tertarik membuka lahan baru dengan tidak memperhitungkan kelestarian lingkungan (Susilowati dan Lelono, 2010).
            Tambak  merupakan  salah  satu  wadah  yang  dapat  digunakan  untuk membudidayakan ikan air payau atau laut. Letak tambak biasanya berada di sepanjang  pantai  dan  mempunyai  luas  berkisar  antara  0,3 -2  ha.  Luas  petak tambak  sangat  bergantung  kepada  system  budidaya  yang  diterapkan (Rusmiyati,  2010:83 dalam Ruchmana, 2013).
           



III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Tempat danWaktu
            Praktikum ini dilaksanakan dikawasan tambak kampung nelayan, pada hari Sabtu, 25 februari 2017 pukul 08.30 - Selesai
B. Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu GPS, alat tulis menulis dan kamera.

C. Prosedur Kerja
            Adapun prosedur kerja pada  praktikum ini diantaranya:
1. Menyiapkan GPS.
2. Mengatur sinyal satelit dengan cara menekan tombol page lalu menu umum        kemudian mencari menu satelit.
3. Melihat keakuratan sinyal yang diterima oleh GPS.
4. Melakukan traking disekitar lokasi tambak.
5. Mencatat setiap titik yang diperoleh dan mengedit nama titik di GPS sesuai       dengan yang kita inginkan.
6. Membuat laporan.
    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.                Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
NO
NAMA
X
Y
1
K1
448169
9559694
2
K2
448229
9559454
3
K3
448269
9559299
4
K4
448345
9558984
5
K5
448510
9558920
6
K6
448459
9558979
7
K7
448428
9559009
8
K8
448395
9559097
9
K9
448402
9559100
10
K10
448392
9559208
11
K11
448390
9559280
12
K12
448387
9559311
13
K13
448393
9559403
14
K14
448505
9559401
15
K15
448545
9559736
16
K16
448476
9559733
17
K17
448404
9559697
18
K18
448402
9559663
19
K19
448281
9559710
20
K20
448165
9559694

B. Pembahasan
            GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu.
            Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian penting dari sistem ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna.
            Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang lebih dikenal dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada di mana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan menjadi semakin tepat. 
            Garmin gps navigasi adalah salah satu receiver gps tipe navigasi,yang di lengkapi dengan kompas digital dan altimeter digital,alat ini punya kemampuan sebagai berikut :
·           Dapat menentukan posisi koordinat dalam format geografi ( lintang dan          bujur ), koordinat pada proyeksi peta ( UTM )
·           Dapat menentukan ketinggian tempat dengan menggunakan altimeter
·           Dapat menentukan waktu,kecepatan, dan arah dengan bantuan kompas
·           Dapat menyimpan koordinat sebanyak 1000 titik (waypoint)
·           Dapat menyimpan jalur track otomatis sebanyak 20 track
            Fungsi tombol GPS garmin :
1.    Tombol ON / OFF : tombol ini berfungsi untuk mengaktifkan dan
       mematikan receiver  atau bisa juga untuk mengatur terang gelapnya layar.
2.    Tombol zoom IN / OUT : tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page)
        peta (map) untuk memperbesar atau memperkecil tampilan pada layar.
3.    Tombol FIND : tombol ini berfungsi untuk memunculkan menu Find, yang
       berguna untuk navigasi mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya.
4.    Tombol MARK : berfungsi untuk menyimpan posisi saat pengukuran dalam 
       waypoint
5.    Tombol QUIT : tombol Quit berfungsi untuk keluar dari halaman atau untuk   kembali pada halaman sebelumnya.
6.    Tombol ROCKER : tombol rocker berfungsi untuk memilih menu atau           menggerakkan kursor pada tampilan di layar.
7.    Tombol PAGE: tombol ini berfungsi untuk pindah dari tampilan halaman        (page) satu kehalaman berikutnya.
8.    Tombol MENU : tombol menu berfungsi untuk menampilkan option masing-  masing tampilan halaman atau kalau ditekan 2X akan menampilkan menu  utama.
9.    Tombol ENTER : beberapa fungsi pada tombol ini adalah untuk memilih        MENU / SUB MENU dan juga untuk memasukkan data misalnya data          waypoint.
        Pada bagian belakang GPS garmin tedapat :
a.    Port untuk koneksi kabel ke antena luar
b.    Port untuk konekasi kabel ke baterai luar
c.    Port untuk koneksi kabel USB ke computer
d.    Kunci penutup baterai
e.    Tempat baterai
            Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan  (akuakultur).  Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air,terutama ikan, udang, serta kerang. Penyebutan "tambak" ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang.
            Kondisi dasar tambak merupakan suatu keadaan fisik dasar tambak beserta proses yang terjadi di dalamnya baik yang menyangkut biologi, kimia, fisika maupun ekologi yang secara langsung maupun tidak langsung ikut berpengaruh pada kehidupan udang maupun organisme lainnya dalam suatu keterkaitan ekosistem perairan tambak.
            Tracking adalah perjalanan panjang dilakukan dengan berjalan kaki di daerah yang biasanya tidak ada sarana transportasi tersedia disana, pada jalur yang belum dipetakan, serta di lingkungan yang menantang, mungkin berbukit atau pegunungan. Dalam praktikum ini kita melakukan tracking khusus dikawasan tambak untuk mencari titik koordinat wilayah tambak tersebut sehingga diperoleh data spatial yang selanjutnya akan diolah sebagai hasil dari praktikum ini.
            Pengambilan titik koordinat pada kawasan tambak ini kita menggunakan alat GPS karena alat ini dapat menghasilkan data spatial berupa titik, garis dan polygon. Data-data menyangkut lokasi tambak dapat kita peroleh dengan menggunakan GPS dengan cara mengatur sinyal satelit yang ditangkap oleh GPS itu sendiri melalui menu umum selanjutnya pilih menu satelit dan tekan enter setalah itu kita dapat melihat tingkat keakuratan sinyal satelit yang diterima. Dalam melakukan traking kita dapat menekan tombol page kemudian peta lalu enter setelah itu kita dapat melakukan perjalanan untuk mencari titik koordinat setalah itu tekan mark maka titik koordinat dapat kita peroleh begitu sampai selesai atau sampai kita kembali ke titik awal.
            Adapun hasil pengambilan titik koordinat pada lokasi tambak yang diperoleh sebanyak 20 titik dapat dijabarkan sebagai berikut, pada titik K1 dengan X 448169 dan Y 9559694, titik K2 dengan X 448229 dan Y 9559454, titik K3 dengan X 448269 dan Y 955299, titik K4 dengan X 448345 dan Y 9558984, titik K5 dengan X 448510 dan Y9558920, titik K6 dengan X 448459 dan Y 9558979, titik K7 dengan X 448428 dan Y 9559009, titik K8 dengan X 448395 dan Y 9559097, titik K9 dengan X 448402 dan Y 9559100, titik K10 dengan X 448392 dan Y 9559208, titik K11 dengan X 448390 dan Y 9559280, titik K12 dengan X 448387 dan Y 9559311, titik K13 dengan X 448393 dan  Y 9559403, titik K14 dengan X 448505 dan Y 9559401, K15 dengan X 448545 dan Y 9559736, titik K16 dengan X 448476 dan Y 9559733, titik K17 dengan  X 448404 dan Y 9559697, titik K18 dengan X 448402 dan Y 9559663, titik K19 dengan X 448281 dan Y 9559710, dan pada pengambilan titik terakhir diperoleh data X 448165 dan Y 9559694,
                Sebagai  validasi  untuk  mengetahui  wilayah persebaran  tambak, maka  di  lakukanlah pengambilan  titik  sample  tambak  di  wilayah  yang menjadi  obyek  penelitian  menggunakan  GPS  garmin 64s.     Berdasarkan pembahasan diatas maka keterkaitan GPS dengan lokasi tambak itu sangat erat dimana dengan alat GPS kita dapat memperoleh data penting yang digunakan untuk menggambarkan bentuk luar atau topografi tambak







V. PENUTUP
A. Kesimpulan
            Kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
1. GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan            penyelarasan (synchronization) sinyal satelit.
2. GPS digunakan  untuk  pemetaan  geografis, salah satunya dalam pembuatan     peta digital yang saat ini  dapat diakses  oleh  siapapun  melalui  penyedia      layanan  seperti Google  Maps. Selain  pembuatan peta, GPS  juga  dapat   digunakan sebagai referensi pengukuran suatu wilayah
3. Adapun menu-menu yang terdapat pada GPS garmin diantaranya On / Off, In /             Out  Find, Mark Quit, Rocker,  Page, Menu, Enter.
4. Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai,         yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur).
5. Adapun keterkaitan antara GPS dengan tambak yaitu data-data menyangkut      lokasi tambak dapat kita peroleh dengan menggunakan GPS
6. Pengambilan titik koordinat pada kawasan tambak ini kita menggunakan alat     GPS karena alat ini dapat menghasilkan data spatial berupa titik, garis dan       polygon          
7. Tracking adalah perjalanan panjang dilakukan dengan berjalan kaki di daerah     yang biasanya tidak ada sarana transportasi tersedia disana, pada jalur yang belum dipetakan, serta di lingkungan yang menantang.        

B. Saran
            Saran yang dapat saya sampaikan yaitu sebaiknya dalam pengambilan titik dapat dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kesalahan data dan sebelum melakukan praktikum, praktikan sebaiknya menguasai lebih awal mengenai cara penggunaan GPS agar pada saat tiba dilapangan tidak saling mengajar lagi karena dapat memperlambat selesainya praktikum.















DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, B, A., Bandi, S dan Hani’ah. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan            Persebaran Tambak Di Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, Vol 5,        Nomor 4, ISSN : 2337-845X). Semarang.

Isriyanto, K. 2016. Penerapan Aljabar Vector Pada GPS ( Global Positioning        System).  Institit Teknologi Bandung. Bandung.

Lelono, E, J dan Indah, S. 2010. Penguatan Kinerja Budidaya Tambak Dalam        Rangka Pencapaian Ketahanan Pangan. Jurnal ekonomi pembangunan          Volume 11, Nomor 2, hlm. 202-2016. Semarang.

Mujiyanto, 2013. Penggunaan Global Positioning System (GPS) Untuk       Memetakan Keberadaan Kasus Penyakit. Universitas Tadulako. Palu.

Novianta, M, A dan Emy, S. 2015. System Informasi Monitoring Kereta Api         Berbasis Web Server Menggunakan Layanan GPRS. Jurnal Momentum,   Vol. 17 No.2. ISSN : !693-752X. Yogyakarta.

Pramono, H, S. 2011. Pembacaan Posisi Koordinat Dengan GPS Sebagai   Pengendali Palang Pintu Rel Kereta Api Secara Otomatis Untuk           Penambahan Aplikasi Modul Praktik Mikrokontoler. Jurnal Pendidikan      Teknologi dan Kejuruan, Vol. 20, Nomor 2. Yogyakarta.

Rifai, A. 2013. System Informasi Posisi Kendaraan Dinas Unsri Menggunakan      GPS. Jurnal Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2. Halaman 603-610, ISSN           2355-4614.  Palembang.

Ruchmana, A, D. 2013. Proses Pembelajaran Usaha Tambak Bandeng De Desa               Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara. Universitas Negeri      Semarang. Semarang.

Yulius dan H, L. Salim. 2014. Aplikasi GPS Dalam Penentuan Posisi Pulau Di       Tengah Laut Berdasarkan Metode Toponimi ( Studi Kasus Pulau Morotai          Dan Sekitarnya). Jurnal Saintek Perikanan Vol. 9, No. 2, hal. 11-17.             Jakarta.
           
Ziad, I. 2013. Rancang Bangun Pelacak Lokasi Dengan Teknologi GPS. Jurnal     Teknologi Dan Informatika, Vol. 3 No. 1. Palembang.





DOKUMENTASI