LAPORAN
PRAKTIKUM ILMU UKUR
“Penggunaan
GPS”
Oleh:
JERLIANTI
MANDA’
M1B1
15 013
JURUSAN
ILMU LINGKUNGAN
FAKULTAS
KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
2017
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu
ukur tanah dan pemetaan merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan
menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya. Pengukuran
tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metode untuk
menghimpun dan melakukan proses informasi dan data tentang bumi dan lingkungan
fisik. Dengan perkembangan teknologi saat ini metode terestris konvensional
telah dilengkapi dengan metode pemetaan udara dan satelit yang berkembang
melalui program-program pertanahan dan ruang angkasa.
Untuk itu penting bagi kita
mengetahui tentang ilmu ukur tanah dan pemetaan guna mengetahui wilayah hutan
yang belum diketahui batas-batas antar pemilik tanah. Peraturan pemerintah
telah menetapkan pengelolaan hutan yang ada di Indonesia, dikelola oleh
masyarakat desa. Luasnya hutan dan bentuk topografi yang beragam menyulitkan
masyarakat menentukan batas-batas wilayah.
Global positioning system merupakan metode penentuan posisi
ekstra-teristris yang menggunakan satelit GPS sebagai target pengukuran. Metode
ini dinamakan penentuan posisi secara global karena koordinat yang dihasilkan
bersifat geosentrik, artinya pusat massa bumi dianggap sebagai pusat sistem
koordinat sehingga sistem koordinat ini berlaku untuk seluruh dunia. Sebagai
bidang referensi (bidang datum) koordinat digunakan elipsoid World Geodetic
System 1984 (WGS 1984).
A.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan GPS?
2. Apa fungsi GPS?
3. Apa saja menu-menu yang terdapat pada
GPS?
4.. Apa yang dimaksud dengan Tambak?
5. Bagaimana keterkaitan GPS dengan tambak
?
6. Mengapa harus mengunakan GPS dalam
pengambilan titik koordinat?
7. apa yang dimaksud dengan tracking?
B.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan praktikum ini yaitu untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan GPS, tracking dan tambak, untuk mengetahui
fungsi GPS dan menu-menunya, untuk mengetahui keterkaitan GPS dengan tambak,dan
untuk mengetahui kenapa harus menggunakan GPS dalam pengambilan titik
koordinat.
Manfaat dari praktikum ini yaitu
agar praktikan dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan GPS, tracking dan
tambak, dappat mengetahui fungsi dan menu-menu GPS, dapat mengetahui
keterkaitan GPS dengan tambak dan mengetahui kenapa harus menggunakan GPS dalam
pengambilan titik koordinat.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
GPS merupakan
akronim dari Global Positioning System
atau sistem penentuan
posisi global, yaitu serangkaian
satelit navigasi (disebut NAVSTAR)
milik US Dept.
Of Defense yang mengorbit
bumi dan secara
kontinyu memancarkan sinyal radio
berkekuatan sangat rendah
sehingga memungkinkan seseorang yang memiliki
penerima sinyal GPS
(GPS receiver)
untuk
menentukan posisinya di
permukaan bumi (Salim dan Yulius, 2014).
GPS (Global
Positiong System) adalah
suatu sistem navigasi
menggunakan lebih dari 24 satelit MEO (Medium Earth Orbit atau
Middle Earth Orbit)yang mengelilingi bumi
sehingga penerima-penerima sinyal di permukaan bumi dapat menangkap
sinyalnya. GPS mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi (Rifai,2013).
GPS (Global
Positioning System) adalah sistem
satelit navigasi dan
penentuan posisi yang
dimiliki dan dikelola
oleh Amerika Serikat.
Sistem ini didesain
untuk memberikan posisi
dan kecepatan tiga
dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara
kontinyu di seluruh
dunia tanpa bergantung
waktu dan cuaca,
bagi banyak orang secara
simultan (Setyaningsih dan Novianta, 2015).
Bagian
utama dari sistem GPS adalah 24 satelit yang mengorbit bumi di ketinggian
20.200 kilometer. Orbit satelit dirancang sehingga setiap titik di bumi dapat
melihat paling sedikit empat satelit pada setiap saat. Tiap satelit mengitari
bumi kira-kira sekali dalam 12 jam dengan kecepatan sekitar 11.000 kilometer
per jam. Satelit GPS mempunyai panel-panel pengumpul tenaga Matahari untuk
membangkitkan energi listrik yang diperlukannya. Selain itu juga ada baterai
yang
menyimpan tenaga listrik dan mempergunakannya
saat satelit tidak memperoleh sinar matahari (Wikipedia,2009:1 dalam Ziad
2013).
GPS
terdiri atas 3 segmen utama yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit dan
segmen pengguna. Segmen sistem kontrol adalah otak dari GPS, yang bertugas
mengatur semua satelit GPS yang ada agar berfungsi sebagaiman mestinya. Segmen
satelit adalah satelit – satelit GPS yang mengorbit di angkasa sebagai stasiun
radio dan Segmen pengguna adalah para pengguna satelit GPS dalam hal ini
receiver GPS yang dapat menerima dan memproses sinyal yang dipancarkan oleh
satelit GPS (Pramono, 2011).
GPS
digunakan untuk pemetaan
geografis, salah satunya dalam pembuatan peta digital yang saat ini dapat diakses
oleh siapapun melalui
penyedia layanan seperti Google Maps. Selain
pembuatan peta, GPS juga dapat digunakan sebagai referensi pengukuran
suatu wilayah (Isriyanto, 2016).
Tombol-tombol
yang penting: POWER untuk menghidupkan dan mematikan GPS. PAGE untuk
menampilkan halaman di GPS. FIND untuk menuju ke titik titik yang sudah kita
tandai/ waypoint yang diinginkan. ENTER untuk konfirmasi pemasukan data. MARK
untuk menandai koordinat dari posisi yang diinginkan. (tekan ENTER agak lama)
QUIT untuk kembali ke menu sebelumnya. IN dan OUT (ZOOM) untuk
menaikkan/menurunkan skala peta. MENU untuk menampilkan menu-menu di GPS KURSOR
untuk mengarahkan kursor atau menu yaitu UP, DOWN, RIGHT, LEFT (Mujiyanto,
2013).
Tambak adalah
kolam buatan, biasanya
di daerah pantai, yang
diisi air dan
dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang
dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta
kerang. Penyebutan “tambak” ini biasanya
dihubungkan dengan air
payau atau air laut. Tambak merupakan
salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk
kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir (Amirudin et al; 2016).
Tambak
merupakan habitat budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Secara
umum tambak digunakan untuk memelihara udang windu, ikan bandeng, ikan nila,
ikan kerapu, kakap putih, dan sebagainya. Udang windu memiliki nilai ekonomis
tinggi karena berorientasi ekspor, membuat pengusaha tanpa pengalaman tertarik
membuka lahan baru dengan tidak memperhitungkan kelestarian lingkungan
(Susilowati dan Lelono, 2010).
Tambak merupakan
salah satu wadah
yang dapat digunakan
untuk membudidayakan ikan air payau atau laut. Letak tambak biasanya
berada di sepanjang pantai dan
mempunyai luas berkisar
antara 0,3 -2 ha.
Luas petak tambak sangat
bergantung kepada system
budidaya yang diterapkan (Rusmiyati, 2010:83 dalam Ruchmana, 2013).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A.
Tempat danWaktu
Praktikum ini dilaksanakan dikawasan
tambak kampung nelayan, pada hari Sabtu, 25 februari 2017 pukul 08.30 - Selesai
B.
Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan pada praktikum ini yaitu GPS, alat tulis menulis dan kamera.
C.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum ini diantaranya:
1. Menyiapkan GPS.
2.
Mengatur sinyal satelit dengan cara menekan tombol page lalu menu umum kemudian mencari menu satelit.
3. Melihat keakuratan
sinyal yang diterima oleh GPS.
4. Melakukan traking
disekitar lokasi tambak.
5.
Mencatat setiap titik yang diperoleh dan mengedit nama titik di GPS sesuai dengan yang kita inginkan.
6. Membuat laporan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum
ini adalah sebagai berikut:
NO
|
NAMA
|
X
|
Y
|
1
|
K1
|
448169
|
9559694
|
2
|
K2
|
448229
|
9559454
|
3
|
K3
|
448269
|
9559299
|
4
|
K4
|
448345
|
9558984
|
5
|
K5
|
448510
|
9558920
|
6
|
K6
|
448459
|
9558979
|
7
|
K7
|
448428
|
9559009
|
8
|
K8
|
448395
|
9559097
|
9
|
K9
|
448402
|
9559100
|
10
|
K10
|
448392
|
9559208
|
11
|
K11
|
448390
|
9559280
|
12
|
K12
|
448387
|
9559311
|
13
|
K13
|
448393
|
9559403
|
14
|
K14
|
448505
|
9559401
|
15
|
K15
|
448545
|
9559736
|
16
|
K16
|
448476
|
9559733
|
17
|
K17
|
448404
|
9559697
|
18
|
K18
|
448402
|
9559663
|
19
|
K19
|
448281
|
9559710
|
20
|
K20
|
448165
|
9559694
|
B. Pembahasan
GPS
adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan
bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini menggunakan
24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal
ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan
letak, kecepatan, arah, dan waktu.
Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit
bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat
penerima. Ada tiga bagian penting dari sistem ini, yaitu bagian kontrol, bagian
angkasa, dan bagian pengguna.
Akurasi atau ketepatan perlu
mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat
posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang lebih dikenal dengan
'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat
dengan akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada di mana saja
dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka
akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan menjadi semakin
tepat.
Garmin gps navigasi adalah salah
satu receiver gps tipe navigasi,yang di lengkapi dengan kompas digital dan
altimeter digital,alat ini punya kemampuan sebagai berikut :
·
Dapat
menentukan posisi koordinat dalam format geografi ( lintang dan bujur ), koordinat pada proyeksi peta (
UTM )
·
Dapat
menentukan ketinggian tempat dengan menggunakan altimeter
·
Dapat
menentukan waktu,kecepatan, dan arah dengan bantuan kompas
·
Dapat
menyimpan koordinat sebanyak 1000 titik (waypoint)
·
Dapat
menyimpan jalur track otomatis sebanyak 20 track
Fungsi tombol GPS garmin :
1.
Tombol ON / OFF : tombol ini berfungsi untuk mengaktifkan dan
mematikan receiver
atau bisa juga untuk mengatur terang gelapnya layar.
2. Tombol zoom IN / OUT : tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page)
2. Tombol zoom IN / OUT : tombol ini berfungsi pada tampilan halaman (page)
peta (map) untuk memperbesar atau memperkecil
tampilan pada layar.
3. Tombol FIND : tombol ini
berfungsi untuk memunculkan menu Find, yang
berguna untuk navigasi mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya.
berguna untuk navigasi mencari suatu titik yang telah diketahui koordinatnya.
4. Tombol MARK : berfungsi untuk
menyimpan posisi saat pengukuran dalam
waypoint
5. Tombol QUIT : tombol Quit berfungsi untuk keluar dari halaman atau untuk kembali pada halaman sebelumnya.
waypoint
5. Tombol QUIT : tombol Quit berfungsi untuk keluar dari halaman atau untuk kembali pada halaman sebelumnya.
6. Tombol ROCKER : tombol rocker
berfungsi untuk memilih menu atau menggerakkan
kursor pada tampilan di layar.
7. Tombol PAGE: tombol ini
berfungsi untuk pindah dari tampilan halaman (page)
satu kehalaman berikutnya.
8. Tombol MENU : tombol menu
berfungsi untuk menampilkan option masing- masing
tampilan halaman atau kalau ditekan 2X akan menampilkan menu utama.
9. Tombol ENTER : beberapa fungsi
pada tombol ini adalah untuk memilih MENU
/ SUB MENU dan juga untuk memasukkan data misalnya data waypoint.
Pada bagian belakang GPS garmin tedapat :
a. Port untuk koneksi kabel ke antena luar
b. Port untuk konekasi kabel ke baterai
luar
c. Port untuk koneksi kabel USB ke computer
d. Kunci penutup baterai
e. Tempat baterai
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai,
yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan
air,terutama ikan, udang, serta kerang. Penyebutan
"tambak" ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut.
Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang.
Kondisi
dasar tambak merupakan suatu keadaan fisik dasar
tambak beserta proses yang terjadi di dalamnya baik yang
menyangkut biologi, kimia, fisika maupun ekologi yang secara langsung maupun
tidak langsung ikut berpengaruh pada kehidupan udang maupun organisme lainnya
dalam suatu keterkaitan ekosistem perairan tambak.
Tracking adalah perjalanan
panjang dilakukan dengan berjalan kaki di daerah yang biasanya tidak ada sarana
transportasi tersedia disana, pada jalur yang belum dipetakan, serta di
lingkungan yang menantang, mungkin berbukit atau pegunungan. Dalam praktikum
ini kita melakukan tracking khusus dikawasan tambak untuk mencari titik
koordinat wilayah tambak tersebut sehingga diperoleh data spatial yang
selanjutnya akan diolah sebagai hasil dari praktikum ini.
Pengambilan
titik koordinat pada kawasan tambak ini kita menggunakan alat GPS karena alat
ini dapat menghasilkan data spatial berupa
titik, garis dan polygon. Data-data menyangkut lokasi tambak dapat kita peroleh
dengan menggunakan GPS dengan cara mengatur sinyal satelit yang ditangkap oleh
GPS itu sendiri melalui menu umum selanjutnya pilih menu satelit dan tekan
enter setalah itu kita dapat melihat tingkat keakuratan sinyal satelit yang
diterima. Dalam melakukan traking kita dapat menekan tombol page kemudian peta
lalu enter setelah itu kita dapat melakukan perjalanan untuk mencari titik
koordinat setalah itu tekan mark maka titik koordinat dapat kita peroleh begitu
sampai selesai atau sampai kita kembali ke titik awal.
Adapun hasil pengambilan titik koordinat pada lokasi tambak
yang diperoleh sebanyak 20 titik dapat dijabarkan sebagai berikut, pada titik K1
dengan X 448169 dan Y 9559694, titik K2 dengan X 448229 dan Y 9559454, titik K3
dengan X 448269 dan Y 955299, titik K4 dengan X 448345 dan Y 9558984, titik K5
dengan X 448510 dan Y9558920, titik K6 dengan X 448459 dan Y 9558979,
titik K7 dengan X 448428 dan Y 9559009, titik K8 dengan X 448395 dan Y 9559097,
titik K9 dengan X 448402 dan Y 9559100, titik K10 dengan X 448392 dan Y
9559208, titik K11 dengan X 448390 dan Y 9559280, titik K12 dengan X 448387 dan
Y 9559311, titik K13 dengan X 448393 dan Y 9559403, titik K14 dengan X 448505 dan Y
9559401, K15 dengan X 448545 dan Y 9559736, titik K16 dengan X 448476 dan Y
9559733, titik K17 dengan X 448404 dan Y
9559697, titik K18 dengan X 448402 dan Y 9559663, titik K19 dengan X 448281 dan
Y 9559710, dan pada pengambilan titik terakhir diperoleh data X 448165 dan Y
9559694,
Sebagai validasi untuk
mengetahui wilayah
persebaran tambak, maka di
lakukanlah pengambilan titik sample
tambak di wilayah
yang menjadi obyek penelitian
menggunakan GPS garmin 64s. Berdasarkan
pembahasan diatas maka keterkaitan GPS dengan lokasi tambak itu sangat erat
dimana dengan alat GPS kita dapat memperoleh data penting yang digunakan untuk
menggambarkan bentuk luar atau topografi tambak
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
1.
GPS adalah sistem
untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit.
2.
GPS digunakan untuk pemetaan
geografis, salah satunya dalam pembuatan peta digital yang saat ini
dapat diakses oleh siapapun
melalui penyedia layanan seperti Google Maps. Selain
pembuatan peta, GPS juga dapat digunakan
sebagai referensi pengukuran suatu wilayah
3. Adapun menu-menu
yang terdapat pada GPS garmin diantaranya On / Off, In / Out Find, Mark Quit, Rocker, Page,
Menu, Enter.
4.
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan,
biasanya di daerah pantai, yang
diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur).
5.
Adapun keterkaitan antara GPS dengan tambak yaitu data-data
menyangkut lokasi tambak dapat kita
peroleh dengan menggunakan GPS
6.
Pengambilan titik koordinat pada kawasan tambak ini kita menggunakan alat GPS karena alat ini dapat menghasilkan data spatial berupa titik, garis dan polygon
7.
Tracking adalah
perjalanan panjang dilakukan dengan berjalan kaki di daerah yang biasanya tidak ada sarana transportasi
tersedia disana, pada jalur yang belum
dipetakan, serta di lingkungan yang menantang.
B.
Saran
Saran yang dapat saya sampaikan
yaitu sebaiknya dalam pengambilan titik dapat dilakukan dengan benar agar tidak
terjadi kesalahan data dan sebelum melakukan praktikum, praktikan sebaiknya
menguasai lebih awal mengenai cara penggunaan GPS agar pada saat tiba
dilapangan tidak saling mengajar lagi karena dapat memperlambat selesainya
praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad,
B, A., Bandi, S dan Hani’ah. 2016. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Persebaran Tambak Di Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, Vol 5, Nomor 4, ISSN : 2337-845X). Semarang.
Isriyanto,
K. 2016. Penerapan Aljabar Vector Pada
GPS ( Global Positioning System). Institit Teknologi Bandung. Bandung.
Lelono,
E, J dan Indah, S. 2010. Penguatan Kinerja Budidaya Tambak Dalam Rangka Pencapaian Ketahanan Pangan. Jurnal ekonomi pembangunan Volume 11, Nomor 2, hlm. 202-2016. Semarang.
Mujiyanto,
2013. Penggunaan Global Positioning
System (GPS) Untuk Memetakan
Keberadaan Kasus Penyakit. Universitas Tadulako. Palu.
Novianta,
M, A dan Emy, S. 2015. System Informasi Monitoring Kereta Api Berbasis Web Server Menggunakan Layanan
GPRS. Jurnal Momentum, Vol. 17 No.2. ISSN : !693-752X.
Yogyakarta.
Pramono,
H, S. 2011. Pembacaan Posisi Koordinat Dengan GPS Sebagai Pengendali Palang Pintu Rel Kereta Api Secara
Otomatis Untuk Penambahan
Aplikasi Modul Praktik Mikrokontoler. Jurnal
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Vol. 20, Nomor 2. Yogyakarta.
Rifai,
A. 2013. System Informasi Posisi Kendaraan Dinas Unsri Menggunakan GPS. Jurnal
Sistem Informasi, Vol. 5, No. 2. Halaman 603-610, ISSN 2355-4614. Palembang.
Ruchmana,
A, D. 2013. Proses Pembelajaran Usaha
Tambak Bandeng De Desa
Ujungwatu Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Yulius
dan H, L. Salim. 2014. Aplikasi GPS Dalam Penentuan Posisi Pulau Di Tengah Laut Berdasarkan Metode Toponimi (
Studi Kasus Pulau Morotai Dan
Sekitarnya). Jurnal Saintek Perikanan
Vol. 9, No. 2, hal. 11-17. Jakarta.
Ziad,
I. 2013. Rancang Bangun Pelacak Lokasi Dengan Teknologi GPS. Jurnal Teknologi
Dan Informatika, Vol. 3 No. 1. Palembang.
DOKUMENTASI