Senin, 23 Mei 2016

laporan lengkap praktikum bulk density dasar-dasar imu tanah



LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH
III.Bulk Density

OLEH:
JERLIANTI MANDA’
M1B1 15 013



Logo UHO 1.png




UNIT LABORATORIUM ILMU TANAH
JURUSAN ILMU LINGKUNGAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016

I. PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Tanah adalah campuran butir-butir dari berbagai ukuran dan bahwa ada hubungan yang erat antara penyebaran besar butir dan sifat tanah. Para ahli menyatakan berat tanah dalam istilah kerapatan butir-butir yang menyusun tanah. Biasanya ditetapkan sebagai massa atau berat satuan solum tanah padat dan disebut kerapatan butir. Dalam sistem metrik kerapatan butir biasanya dinyatakan dengan istilah gram persentimeter kubik. Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6 gram kerapatan butir ialah 2,6 gram persentimeter kubik.
Meskipun terdapat kisaran besar dalam kisaran kerapatan mineral tanah, gambaran untuk kebanyakan tanah mineral biasanya bervariasi antara batas yang sempit yaitu antara 2,60 sampai 2,75 gram persentimeter kubik. Nilai berat suatu tanah digunakan secara luas. Ini diperlukan untuk konversi prosentase air dalam berat ke kandungan air volume untuk menghitung porositas jika berat jenis partikelnya diketahui dan untuk memperkirakan berat dari volume tanah yang sangat besar.Nilai berat suatu tanah berbeda-beda tergantung kondisi struktur tanahnya, terutama dikaitkan dengan pemadatan. Oleh karena itu, berat isi sering digunakan sebagai ukuran struktur tanah.
Berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara). Besarnya berat jenis partikel bahan organik umumnya berkisar antara 1,3 sampai 1,5 gram persentimeter kubik.
Berat tanah dapat diukur dengan metode silinder, clod, boring, dan radioaktif(sinar gamma). Metode silinder sangat mudah dan sederhana seta praktis untuk tanah- tanah yang tidak bersifat mengembang mengerut. Tetapi sebaliknya pada tanah yang bersifat mengembang mengerut digunakan metode clod. Sedangkan metode boring dan radioaktif biasanya digunakan secara langsung dilapangan.
Berdasarkan uraian diatas maka tedapat pula tujuan serta manfaat yang akan kita peroleh dari praktikum bulk density ini diantaranya:
B.  Tujuan dan Manfaat
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan dapat menentukan besarnya berat isi dan berat jenis suatu tanah secara benar dengan menggunakan teknik penetapan berat isi tanah. Serta membuktikan bahwa banyaknya pori mempengaruhi berat tanah selain butir-butir partikel tanah.
Manfaat dari pengamatan ini agar Praktikan dapat memperkirakan berat jenis dan berat isi suatu tanah karena berat jenis dan partikel tanah penting dalam penentuan laju sedimentasi, pergerakan partikel tanah oleh air dan angin, serta perhitungan ruang pori dalam tanah bila berat jenis tanah sudah diketahui.



II. TINJAUAN PUSTAKA
1.      Bulk Density
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah.Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Tanah yang lebih padat memilki bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya. Nilai bulk density tanah mineral berkisar 1-0,7 gr/cm3, sedangkan tanah organik umumnya memiliki bulk density antara 0,1-0,9 gram/cm3  (Tarigan, et.al,2015).
Berat jenis adalah perbandingan relative antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Berat jenis suatu benda adalah suatu gaya yang bekerja pada benda tersebut yang di pengaruhi gaya grafitasi bumi dan massa benda tersebut. Massa dan berat sebenarnya adalah dua besaran yang berbeda. Berat suatu benda dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi dimana benda tersebut berada (Hatimah, 2013).
Berat volume tanah  dipengaruhi oleh bagian rongga pori tanah, struktur tanah, pertumbuhan akar, aktivitas mikroorganisme dan peningkatan bahan organik. Makin tinggi pemberian bahan organic ke dalam tanah maka berat volume akan semakin rendah, berkisar antara 1,0 sampai 1,3 g/cm3 ( putinella, 2011).
            Struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat penting selain tekstur. Struktur tanah menentukan bulk density. Porositas suatu tanah , tinggi dan rendahnya suatu bulk density, partikel density, porositas suatu tanah bergantung pada keadaan strukturnya. Kadar air tanah untuk tanaman sangat dipengaruhi oleh kelas struktur tanah tersebut. Tanah dengan struktur yang sangat kasar biasanya tidak cocok untuk lahan pertanian karena kurang baik dalam hal penyerapan air tanah sebagai simpanan dalam tanah untuk digunakan oleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Apriyanditra, 2014).
            Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Volume tanah adalah voume kepadatan tanah termasuk pori-pori tanah. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawanya (Mas’ud, 2014).     
2.      Kadar air tanah
Tanah gambut mempunyai kandungan air yang sangat besar sehingga dapat dikatakan salah satu struktur utama pembentuk tanah gambut adalah air dan kadar air itu bisa mencapai 300 – 400 %. Kemampuan tanah gambut menampung air dalam jumlah besar dikarenakan bahwa jenis tanah ini memiliki serat yang membagi ruang pori menjadi makropori dan mikropori yaitu bagian terkecil yang terdapat di antara pori gambut itu sendiri, jadi dengan kata lain gambut memiliki dua kali kemampuan untuk menampung air (Nurdin,2011).
            Penentuan kadar air tanah secara akurat dan tepat, sangat diperlukan dalam menginterpretasi hasil penelitian yang berhubungan dengan kadar air tanah, seperti penelitian-penelitian irigasi, drainase, pengawetan air tanah, pengaruh mulsa, dan lain-lain. Penelitian-penelitian tersebut memerlukan pengamatan kadar air tanah secara intensif. Metode yang paling umum dan akurat serta merupakan metode langsung (direct technique) untuk menentukan kadar air tanah adalah metode gravimetrik (Agus dan Dariah, 2012).
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian pori mikro (Gusdi,et.al, 2014).
Klasifikasi kadar air tanah meliputi air tersedia,air tidak tersedia, air higroskopis, air adhesi.air tersedia terdapat pada kisaran kapasitas dan titik layu permanen (pF 2,54 – 4,17), air tidak tersedia yaitu air yang berada pada tegangan diatas titik layu permanen ( pF > 4,17), air higroskopis yaitu air yang diiikat oleh partikel tanah dengan sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan oleh tanaman, air adhesi juga air yang terikat kuat antara tanah dan air sehingga tidak dapat digunakan oleh air dan tanaman (Ichsan,et.al, 2010).
Setiap tanaman akan mengabsorbsi kadar air secukupnya  dari tanah untuk  pertumbuhannya. Jika tanah telah menjadi  kering dan kadar kelembabannya telah  diredusir dibawah suatu limit maka  tanaman akan mengalami  kelayuan,  demikian pula jika kadar air dalam tanah  berlebihan maka akan menurunkan kadar  oksigen di dalam tanah dan menyebabkan  gangguan pernafasan pada akar (root respiration), mengurangi volume akar yang menaikkan tahanan untuk mengangkut air dan unsur hara melalui akar serta terbentuknya zat racun (Faridah, et.al, 2014).
3.      Porositas
Hasil perhitungan persentase pori tanah menunjukkan bahwa porositas total tanah lahan pertanian lebih tinggi dari hutan. Semakin besar nilai porositas total tanah menunjukkan pula daya simpan air secara maksimum oleh tanah tersebut semakin besar pula. Kemampuan tanah dalam melewatkan air dan udara tidak selalu berkorelasi erat dengan nilai pori total (n)-nya, tetapi lebih dipengaruhi oleh persentase sebaran ukuran pori (Arifin,2011).
Semua agregat adalah Porous, Porositas agregat adalah besarnya persentase ruang - ruang kosong atau besarnya kadar pori yang terdapat pada agregat. Akibat dari porositas ini maka air akan meresap masuk kedalam agregat, Penyerapan air oleh agregat sukar untuk dihilangkan walaupun melalui proses pengeringan sehingga mempengaruhi daya lekat aspal dengat agregat, oleh karena itu besarnya absorpsi air dibatasi 3% untuk agregat yang akan digunakan untuk lapisan permukaan dengan pengikat aspal (Toruan, 2013).
Analisis porositas tanah dipengaruhi oleh hasil berat isi (BI) dan massa jenis (MJ). Sehingga pengukuran berat isi dan massa jenis harus dilakukan dengan teliti agar diperoleh nilai porositas tanah yang akurat (Latiefuddin dan lutfi, 2013).
Porositas (Void In Mix) merupakan volume pori dalam campuran yang telah dipadatkan atau banyaknya rongga udara yang berada dalam campuran beton porus, Semakin besar variasi penggunaan agregrat limbah gerabah maka semakin besar porositas yang terjadi dari variasi pencampuran agregrat limbah gerabah yang telah ditentukan (Astutik,et.al, 2014).
Porositas total adalah volume seluruh pori dalam suatu volume tanah utuh yang dinyatakan dalam persen. Nilai permeabilitas tanah berbanding lurus dengan nilai porositas tanah, intinya semakin besar nilai porositas tanah maka semakin tinggi nilai permeabilitas tanah (Hadi, et.al, 2012).













III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Tempat dan Waktu
                        Praktikum pengamatan  Bulk Density dilaksanakan di laboratorium ilmu tanah universitas Halu Oleo, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada hari minggu, 15 Mei 2016 pukul 08.00 – selesai.
B.     Alat dan Bahan
            Alat yang digunakan pada praktikum bulk density ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
No
Nama Alat
Kegunaan
1
Timbangan
Untuk menimbang berat basa ring sampel.
2
Oven
Untuk mengeringkan sampel tanah utuh.
3
Cutter
Untuk meratakan tanah pada ring sampel.

            Bahan yang digunakan pada praktikum bulk density ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
No
Nama Bahan
Kegunaan
1
Sampel tanah utuh
Sebagai objek pengamatan.
2
Aluminium foil
Untuk menutupi kedua permukaan ring sampel.
3
Kertas label
Untuk memberi label pada setiap ring sampel tanah.



C.    Prosedur Pelaksanaan
Sampel tanah utuh dengan silindernya

 
Prosedur kerja pada praktikum Bulk Density yaitu sebagai berikut:
 


 



                                                                          


Sampel tanah utuh ditimbang

 
 
                                                                 



Ditutup kedua sisi permukaan ring sampel dengan menggunakan aluminium foil
 
 
                

Di masukkan kedalam oven

 

                                                                 


 




                                                                                                  
D.    Analisis Data
1. pada sampel AI
KAT =     B - C ×100%
               C - A
    
        =    193, 84 – 178, 78 ×100%
              178,78 – 62,01
     
        =     15, 06 ×100%
              116,77

KAT =    12,897

·         BV =   (X-Y)+100
                                100 – KAT
                    Π × r2 × t

                        (193,84 – 62,01) + 100
                 =                               100 – 12,897
                           (3,14) × (2,5)2 × 5,3
                  =     132,9781
                       104,0125

          BV  =   1,279     
2. pada sampel AII
KAT  =    B - C ×100%
              C - A
      
        =    217,49 – 201,31 ×100%
             201,31 – 59,67
     
        =   16,18 ×100%
             141, 64

KAT =   11,423



·         BV =   (X-Y)+100
                                100 – KAT
                       Π × r2 × t

                           217,49 – 59,67) + 100
                 =                                   100 – 11,423
                            (3,14) . (2,5)2 .5,3

                 =   158, 949
                      104,0125

            BV =  1,53     

3. pada sampel OI
KAT  =      B - C ×100%
                C - A
    
        =     266,97 – 241,89 ×100%
               241,89 – 58,53

        =    25,08, ×100%
             138,36

KAT =  18,127

·         BV =  (X-Y) +100
                                100 – KAT
                       Π × r2 × t

                        (266,97 – 58,53) + 100
                  =                                100 – 18,127
                         (3,14) × (2,5)2 × 5,3

                   =    209,6614
                       104,0125

            BV  =    2,016     
          


4. pada sampel OII
KAT =     B - C ×100%
               C - A
    
        =    277,11 – 251,85 ×100%
             251,85 – 59,10

        =   25,26,, ×100%
             192,75

KAT = 13,105


·         BV =  (X-Y) +100
                                 100 – KAT
                     Π × r2 × t

                      (277,11 – 59,10) + 100
                 =                                100 – 13,105
                             (3,14) . (2,5)2 .5,3
  
                  =    219,161
                      104,0125

             BV =   2,16     
          


                                                                                                  




IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
No sampel
BB
(b)
BK
 (c)
BR
(a)
KAT=b-c / c-a × 100%


A II
193,84
178,78
62,01
12,897

A II
217,49
201,31
59,67
14,164

O I
266,97
241,89
58,53
13,678

O II
277,11
251,85
59,10
13,105


Ket:     a = berat ring kosong
b = Berat Basah
c = Berat Kering

B.     Pembahasan
Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Volume anah adalah volume kepadatan tanah termasuk  pori-pori tanah. Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai nilai buk density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya.
Kerapatan isi bulk density adalah berat persatuan volume atau gr/cmadalah berat persatuan volume atau gr/cm3. Dalam pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat mempengaruhi jumlah pori-pori tanah dan juga kerapatan isinya. Proses pembentukan struktur di horison-horison bagian atas dari tanah induk dapat mengakibatkan kerapatan isi lebih rendah, dari bahan induk itu sendiri tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah dengan tanah mineral.
      Pada pengamatan bulk density dilakukan penimbangan pada tanah utuh. Berat tanah utuh pada lapisan 1 yakni A1 dan AII  yaitu 193,84 gram dan 217,49 gram dan pada lapisan tanah utuh 2 yakni OI dan OII yaitu 266,97 gram dan 277,11 gram. Kemudian tanah tersebut ditutup dengan aluminium foil dan dimasukkan kedalam oven dengan suhu 105˚ C selama 2 × 24 jam.
Setelah tanah dikeluarkan dari oven, kemudian tanah kembali ditimbang. Berat kering pada lapisan tanah utuh 1 yakni AI dan AII yaitu 178,78 gram dan 217,49 gram dan lapisan II yakni OI dan OII yaitu 241,89 gram dan 251,85 gram. Diameter ring semuanya sama yaitu 5 cm, tinggi ring AI yaitu 2,9 cm dan AII yaitu 4,65 terdapat perbedaan karena adanya kropan tanah dalam silinder pada saat meratakan tanah sedangkan tinggi ring OI dan OII sama yaitu 5,3 cm dimana tidak ada kropan pada ring tanah utuh ini. Berat ring lapisan AI dan AII yaitu 62,01 gram dan 59,67 gram  serta berat ring lapisan OI dan OII yaitu 58,53 gram. dan 59, 10 gram.
Hal tersebut dipengaruhi oleh bagian rongga pori tanah, struktur tanah, pertumbuhan akar aktivitas mikroorganisme dan peningkatan bahan organik kedalam tanah maka berat volume akan semakin rendah.


V. PENUTUP
a.      Kesimpulan
Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur dan kandungan bahan organik. Bulk density dapat cepat berubah karena pengolahan tanah dan praktek budidaya. Teknik pendapata berisi tanah pada prinsipntya adalah perbandingan berat tanah kering dan volume tanah. Nilai berat isi tanah yang diperoleh melalui metode ring. Pendapatan berat isi tanah dilakukan asalkan tersedianya peralatan yang dilakukan seperti timbangan dan oven.
b.      Saran
Sebaiknya tanah yang memiliki bulk density rendah dapat dijadikan sebagai lahan pertanian kareana mengandung bahan organic yang tinggi, sehingga aerasi dalam tanah menjadi lebih baik.
           





DAFTAR PUSTAKA

Agus,Fahmuddin, Al Dariah.2012. Penetapan Kadar Air Tanah Dengan Time       Domain Reflectometry TDR..

Apriyanditra, W. 2014. Laporan Tetap Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah.          Universitas Mataram. Yogyakarta.

Arifin, zaenal. 2011. Analisis Indeks Kualitas Tanahentisol Pada Penggunaan Lahan          Yang Berbeda. Jurnal Agroteksos Vol. 21.
Astutik,et al.2014. Kuat Tekan, Porositas Dan Permeabilitas Pervious Concrete    Dengan Campuran Agregrat Limbah Gerabah. Universitas sebelas            Maret. Surakarta.

Faridah,et al.2014. Kinerja System Control Kadar Air Tanah Pada Operasi System            Irigasi Sprinkler. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Gusdi,et al.2014. Teknologi Pemberian Air Pada Bedengan Berdasarkan Kadar Air          Kapasitas Lapang Tanah.Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.                  Tanjung Pati. 

Hadi,Budi Al, et al.2012.Analisis Sifat Fisika Tanah Akibat Lintasan Dan Bajak     Traktor Roda            Empat.UNSYIAH. Banda aceh

Hatimah, H. 2013. Laporan Praktikum Dasar 1 Berat Jenis Zat Padat Dan Zat Cair.         Jurusan fisika fakultas mipa universitas udayan. Bali.

Ichsan, et.al. 2015. Respon Kedelai Kultivar Kipas Putih Dan Wilis Pada Kadar Air           Tanah Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil. UNISYAH. Banda       Aceh.

Latiefuddin,et al.2013. Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Dan Kecepatan   Gerak Maju     Traktor Tangan Terhadap Hasil Olah Pada Tanah Mediteran.           Universitas Brawijaya. Malang.

Mas’ud, F. 2013 Penentuan bulk density. Jurusan ilmu tanah fakultas pertanian       universitas hasanuddin. Makassar. 

Nurdin.2011.Analisis Perubahan Kadar Air Dan Kuat Geser Tanah Gambut Lalombi       Akibata Pengaruh Temperature Dan Waktu Pemanasan.Universitas      Tadulako. Palu.
Putinella, J,A, 2011. Jurnal Budidaya Pertanian. Vol. 7. Hlm. 35-40.

Tarigan,et al.2015. Evaluasi Status Bahan Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk      Density, Tekstur, Suhu Tanah) Pada Lahan Tanaman Kopi (Coffee Sp.) di    beberapa kecamatan kabupaten dairi. USU. Medan.

Toruan,Armin L.2013.Pengaruh Porositas Agregat Terhadap Berat Jenis Maksimum         Campuran. Universitas Samratulangi. Manado.