LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
DASAR
“Pengenalan
Alat-alat Laboratorium”
OLEH:
JERLIANTI
MANDA’
M1B1 15 013
JURUSAN ILMU LINGKUNGAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU
LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi
adalah salah satu cabang ilmu dari biologi yang
mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus,
fungi, alga dan protozoa. Kajian mikrobiologi membutuhkan metode yang tepat
untuk pengamatan mikrobia. Metode mikroskopik dan kemampuan mengkultur mikrobia
merupakan metodologi dasar yang dilakukan para ahli mikrobiologi untuk
mempelajari struktur, sifat-sifat fisiologisnya (metabolisme dan pertumbuhan)
serta mengungkapkan keragaman mikrobia. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan
ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun
yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar
200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai
bidang biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para
peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama dalam melakukan
praktikum mikrobiologi, tentunya digunakan berbagai macam alat dengan fungsinya
masing-masing sehingga sangat perlu keterampilan dalam menggunakan alat-alat
mulai dari cara membersihkan sampel, penggunaan, dan penyimpanannya.
Olehnya itu,
maka perlu diadakan praktikum ini yaitu agar dapat memberikan pemahaman kepada
kita mengenai alat-alat yang sering digunakan pada praktikum mikrobiologi.
1.2.
Tujuan
Tujuan
dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. untuk
memahami jenis dan fungsi dari beberapa peralatan laboratorium yang dibutuhkan
dalam penggujian mikrobiologi serta dapat mengoperasikan peralatan dan
mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
2. Mahasiswa
dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat
berfungsi dengan benar.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Alat
merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di
laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai
penggunaan alat sangat diperlukan.
Pada
dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip
kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan
alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi
mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer
dan spektrofotometer, dan lain-lain.
Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi
tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka,2008).
Penanganan
bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan didalam wadah,
bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari
asam (Neilands, 2006).
Ada beberapa faktor yang sangat
penting dalam mengetahui alat-alat yang ada di laboratorium, yaitu masalah
alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan
pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan
tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman
terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan
lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan
kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan
efesien (Khasani, 2005).
Pekerjaan dalam laboratorium
biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan
tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan
baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila
ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium
untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang
terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya.
Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam
alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting,
2010).
Sebelum melakukan praktikum hal
yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih
dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita
gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati,
2012).
III.
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan
Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari
Selasa,
29 September 2015 pukul 13.00
sampai selesai, bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit Bioteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Haluoleo.
3.2.
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan dalam praktikum ini adalah gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi,
erlen meyer,
hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur chamber,
mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave dan
shaker water bath.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada
praktikum pengenalan alat-alat Labolatorium sebagai
berikut :
1. Menyiapkan
alat-alat laboratorium berupa gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi, erlen
meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cuktur
chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik,
autoclave dan shaker water bath.
2. Mencatat
fungsi dan kegunaan alat-alat Laboratorium yang telah dijelaskan oleh asisten.
3. Mengambil
gambar dari masing-masing alat Laboratorium menggunakan kamera Hp.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pengenalan alat-alat laboratorium, diperoleh hasil
pengamatan sebagai berikut :
|
Nama Alat
|
Gambar
|
|
Gelas kimia
|
|
|
Gelas ukur
|
|
|
Tabung reaksi
|
|
|
Erlenmeyer
|
|
|
Hot plate
|
|
|
Pipet tetes dan pipet
makro
|
|
|
Sikat Tabung
|
|
|
Sentrifuce
|
|
|
Loupe
|
|
|
Cawan Petri
|
|
|
Cultur chamber
|
|
|
Mikroskop cahaya
|
|
|
Lampu bunsen
|
|
|
Jarum ose
|
|
|
Timbangan analitik
|
|
|
Autoclave
|
|
|
Shaker Water Bath
|
|
4.2. Pembahasan
Mikrobiologi
adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya
kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani: mikros = kecil, bios = hidup, logos =
kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme, mikroba, protista atau jasad renik.
Dalam sebuah praktikum,
praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari
alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan
bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat,
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.
Gelas
kimia adalah sebuah wadah yang menyerupai tabung, terbuat dari kaca atau pyrex, bentuknya
tinggi dengan bibir tuang dan memiliki kapasitas 50, 100, 150, 250, 400, 600,
1000, dan 2000 mL
berfungsi untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur larutan kimia dan medium
meskipun skala tidak terlalu tinggi.
Gelas
ukur adalah tabung yang dilengkapi dengan bibir tuang dan kaki yang berbentuk
heksagonal, memiliki skala dan berfungsi untuk mengukur volume larutan yang
akan digunakan. Ukuran gelas ini bermacam-macam, mulai dari volume 25 ml sampai
dengan volume 250 mL.
Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
Tabung
reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi
kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan. Prinsip kerjanya yaitu
sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui karena tidak
dilengkapi dengan skalah
besar dan berskala.
Tabung
erlenmeyer adalah tabung kaca yang berbentuk kerucut dengan mulut sempit,
memiliki kapasitas 50, 100, 250, 500, 1000, dan 2000 mL. Fungsinya untuk
menyimpan medium, menyimpan larutan sisa, atau larutan yang akan dipergunakan,
dan tempat untuk menyimpan medium yang akan disterilkan.
Hot plate adalah berfungsi untuk
memanaskan gelas kimia selain itu dia bisa melakukan pemutaran secara otomatis.
Pipet tetes yaitu pipet dengan karet isap ada bagian ujung
atasnya.
Pipet ini
digunakan untuk mengambil dan memindahkan larutan yang akan digunakan dan
dikeluarkan tetes per tetes. Prinsip kerjanya yaitu pengambilan larutan
berdasarkan pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas. Sikat tabung digunakan untuk membersihkan alat-alat laboratorium yang mulut
tabungnya kecil.
Sentrifuse digunakan untuk
menghomogenkan partikel-partikel yang ukurannya lebih ringan dari
partikel-partikel yang ukuirannya lebih besar. Loupe digunakan untuk
membesarkan objek serta untuk melihat sel yang berukuran mikroskopis.
Cawan petri yaitu
wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai
wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu, medium
diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup
cawan. Cultur chamber digunakan untuk menumbuhkan bakteri dan
biasa digunakanh untuk melakukan sterilisasi.
Mikroskop
adalah alat optis yang digunakan untuk memperbesar bayangan objek yang kecil.
Ada dua macam mikroskop, yaitu mikroskop sederhana atau tunggal yang hanya
terdiri dari satu lensa serta mikroskop majemuk yang berisi 2 lensa. Mikroskop
terbagi atas 2 bagian besar yaitu bagian mekanik dan bagian optik. Bagian
mekanik terdiri dari tubus dan pengaturnya (kasar dan halus), revolver,
pengatur kondensor dan penggerak objek. Bagian optik terdiri dari lensa okuler,
lensa objektif, kondensor dan sumber cahaya. Selain kedua bagian tadi, pada
mikroskop juga dikenal adanya kondensor, dimana alat ini berfungsi untuk
mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.
Jarum ose
adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk
lurus dan adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni
suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.
Prinsip
kerja timbangan analitik yaitu alat
penghitung satuan berat suatu benda dengan teknik digital. Alat ini berfungsi
untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian
yang tinggi. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan bahan pada timbangan tersebut
kemudian melihat angka yang tertera pada layar dan angka itu merupakan berat
dari bahan yang ditimbang.
Autoclave yaitu
alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini
terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Autoclave dipakai untuk
sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat
yang tahan terhadap suhu tinggi.
Shaker water bath digunakan untuk
menghomogenkan suspensi bahan terlarut dan pelarut serta untuik menumbuhkan
mikroba dan media cair dengan suhu tertentu dan hitunganya 134 permenit.
V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Alat-alat
pada laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuat dari
gelas, alat-alat sterilisasi, mikroskop
cahaya, dan alat-alat lain.
2.
Alat-alat gelas antara
lain tabung reaksi, erlen
meyer,
gelas ukur, gelas kimia, pipet tetes dan cawan petri.
3. Alat-alat sterilisasi yaitu autoklave, sentrifuse, dan lampu bunsen.
4. Sedangkan yang
termasuk alat-alat lain yaitu timbangan
analitik, hot
plate, shaker water bath, jarum ose dan sikat tabung.
5.2.
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan praktikum ini, praktikan memperhatikan betul alat–alat yang
digunakan dalam mikrobiologi agar dapat mengetahui fungsi dan prinsip kerja
dari masing–masing alat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting. 2010. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331.
Binarupa
Aksara. Jakarta.
Khasani. 2005. Analisa kimia kuantitatif,
Edisi Revisi. Terjemahan R.Soedoro k, hlm
1-5 Erlangga. Jakarta.
Moningka. 2008. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT.
Citra Aditya Bakti. Bandung.
Neilands.2006. Ilmu Kimia Analitik Dasar.
Penerbit Gramedia Indonesia. Jakarta.
Setiawati. 20012. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern, jilid II, hlm 29 dan 337. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar