Minggu, 01 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR



LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
“Pengenalan Alat-alat Laboratorium

OLEH:
JERLIANTI MANDA’
M1B1 15 013


JURUSAN ILMU LINGKUNGAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah salah satu cabang  ilmu dari biologi yang mempelajari tentang organisme yang mikroskopik yakni meliputi bakteri, virus, fungi, alga dan protozoa. Kajian mikrobiologi membutuhkan metode yang tepat untuk pengamatan mikrobia. Metode mikroskopik dan kemampuan mengkultur mikrobia merupakan metodologi dasar yang dilakukan para ahli mikrobiologi untuk mempelajari struktur, sifat-sifat fisiologisnya (metabolisme dan pertumbuhan) serta mengungkapkan keragaman mikrobia. Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih baru. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami sekitar 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaah hampir semua gejala biologis yang utama dalam melakukan praktikum mikrobiologi, tentunya digunakan berbagai macam alat dengan fungsinya masing-masing sehingga sangat perlu keterampilan dalam menggunakan alat-alat mulai dari cara membersihkan sampel, penggunaan, dan penyimpanannya.
Olehnya itu, maka perlu diadakan praktikum ini yaitu agar dapat memberikan pemahaman kepada kita mengenai alat-alat yang sering digunakan pada praktikum mikrobiologi.


1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      untuk memahami jenis dan fungsi dari beberapa peralatan laboratorium yang dibutuhkan dalam penggujian mikrobiologi serta dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.
2.      Mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan dan mengetahui cara penanganannya agar dapat berfungsi dengan benar.














II. TINJAUAN PUSTAKA
            Alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsungnya praktikum, pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer, hygrometer dan spektrofotometer, dan lain-lain. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph, barograph (Moningka,2008).
            Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil  praktikum. Bahan  yang mudah menguap diletakkan didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Neilands, 2006).
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada di laboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien (Khasani, 2005).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).
Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik (Setiawati, 2012).






III.   METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 29 September 2015 pukul 13.00 sampai selesai, bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit Bioteknologi  Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cultur chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave dan shaker water bath.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum pengenalan alat-alat Labolatorium sebagai berikut :
1.      Menyiapkan alat-alat laboratorium berupa gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi, erlen meyer, hot plate, pipet, sikat tabung, sentrifuse, loupe, cawan petri, cuktur chamber, mikroskop cahaya, lampu bunsen, jarum ose, timbangan analitik, autoclave dan shaker water bath.
2.      Mencatat fungsi dan kegunaan alat-alat Laboratorium yang telah dijelaskan oleh asisten.
3.      Mengambil gambar dari masing-masing alat Laboratorium menggunakan kamera Hp.

IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengenalan alat-alat laboratorium, diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :                                           
Nama Alat
Gambar


Gelas kimia
Gelas ukur
Tabung reaksi

Erlenmeyer

Hot plate
Pipet tetes dan pipet makro

 
Sikat Tabung
Sentrifuce

Loupe

Cawan Petri

Cultur chamber
Mikroskop cahaya
Lampu bunsen
Jarum ose
Timbangan analitik
Autoclave
Shaker Water Bath

4.2. Pembahasan
                        Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani: mikros = kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme, mikroba, protista atau jasad renik.  
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.
            Gelas kimia adalah sebuah wadah yang menyerupai tabung, terbuat dari kaca atau pyrex, bentuknya tinggi dengan bibir tuang dan memiliki kapasitas 50, 100, 150, 250, 400, 600, 1000, dan 2000 mL berfungsi untuk menyimpan, memanaskan dan mencampur larutan kimia dan medium meskipun skala tidak terlalu tinggi.
            Gelas ukur adalah tabung yang dilengkapi dengan bibir tuang dan kaki yang berbentuk heksagonal, memiliki skala dan berfungsi untuk mengukur volume larutan yang akan digunakan. Ukuran gelas ini bermacam-macam, mulai dari volume 25 ml sampai dengan volume 250 mL. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
            Tabung reaksi adalah gelas tahan panas yang berfungsi untuk melakukan suatu reaksi kimia dan wadah penyimpanan medium atau larutan yang akan disterilkan. Prinsip kerjanya yaitu sebagai wadah penyimpanan medium dengan volume tidak diketahui karena tidak dilengkapi dengan skalah besar dan berskala.
            Tabung erlenmeyer adalah tabung kaca yang berbentuk kerucut dengan mulut sempit, memiliki kapasitas 50, 100, 250, 500, 1000, dan 2000 mL. Fungsinya untuk menyimpan medium, menyimpan larutan sisa, atau larutan yang akan dipergunakan, dan tempat untuk menyimpan medium yang akan disterilkan.
            Hot plate adalah berfungsi untuk memanaskan gelas kimia selain itu dia bisa melakukan pemutaran secara otomatis. Pipet tetes yaitu pipet dengan karet isap ada bagian ujung atasnya.
Pipet ini digunakan untuk mengambil dan memindahkan larutan yang akan digunakan dan dikeluarkan tetes per tetes. Prinsip kerjanya yaitu pengambilan larutan berdasarkan pompa karet atau pengatur skala pada bagian atas. Sikat  tabung digunakan untuk membersihkan alat-alat laboratorium yang mulut tabungnya kecil.
            Sentrifuse digunakan untuk menghomogenkan partikel-partikel yang ukurannya lebih ringan dari partikel-partikel yang ukuirannya lebih besar. Loupe digunakan untuk membesarkan objek serta untuk melihat sel yang berukuran mikroskopis.
            Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu, medium diletakkan di dalam cawan petri kemudian ditutup dengan menggunakan penutup cawan. Cultur chamber digunakan untuk menumbuhkan bakteri dan biasa digunakanh untuk melakukan sterilisasi.
            Mikroskop adalah alat optis yang digunakan untuk memperbesar bayangan objek yang kecil. Ada dua macam mikroskop, yaitu mikroskop sederhana atau tunggal yang hanya terdiri dari satu lensa serta mikroskop majemuk yang berisi 2 lensa. Mikroskop terbagi atas 2 bagian besar yaitu bagian mekanik dan bagian optik. Bagian mekanik terdiri dari tubus dan pengaturnya (kasar dan halus), revolver, pengatur kondensor dan penggerak objek. Bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan sumber cahaya. Selain kedua bagian tadi, pada mikroskop juga dikenal adanya kondensor, dimana alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.
            Jarum ose adalah batang kaca yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus dan adapula yang bulat. Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan digunakan kembali.
            Prinsip kerja timbangan analitik yaitu alat penghitung satuan berat suatu benda dengan teknik digital. Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Prinsip kerjanya yaitu meletakkan bahan pada timbangan tersebut kemudian melihat angka yang tertera pada layar dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
            Autoclave yaitu alat yang berfungsi untuk sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Alat ini terdiri dari bejana tekanan tinggi yang dilengkapi manometer dan klep bahaya. Autoclave dipakai untuk sterilisasi medium atau larutan atau alat-alat yang tahan terhadap suhu tinggi.
            Shaker water bath digunakan untuk menghomogenkan suspensi bahan terlarut dan pelarut serta untuik menumbuhkan mikroba dan media cair dengan suhu tertentu dan hitunganya 134 permenit.

V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
            Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Alat-alat pada laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat yang terbuat          dari gelas, alat-alat sterilisasi, mikroskop cahaya, dan alat-alat lain.
2. Alat-alat gelas antara lain tabung reaksi, erlen meyer, gelas ukur, gelas  kimia, pipet tetes dan cawan petri.
3. Alat-alat sterilisasi yaitu autoklave, sentrifuse, dan lampu bunsen.
      4. Sedangkan yang termasuk alat-alat lain yaitu timbangan analitik, hot plate, shaker water bath, jarum ose dan sikat tabung.
5.2. Saran
            Sebaiknya dalam melakukan praktikum ini, praktikan memperhatikan betul alat–alat yang digunakan dalam mikrobiologi agar dapat mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari masing–masing alat tersebut.









DAFTAR PUSTAKA
Ginting. 2010. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331.  Binarupa Aksara. Jakarta.

Khasani. 2005. Analisa kimia kuantitatif, Edisi Revisi. Terjemahan R.Soedoro k,      hlm 1-5 Erlangga. Jakarta.

Moningka. 2008. Mikrobiologi dan Parasitologi. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

 Neilands.2006. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Penerbit Gramedia Indonesia. Jakarta.

Setiawati. 20012. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, jilid II, hlm 29 dan 337. Penerbit Erlangga. Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar